HAKIKAT IPA



HAKIKAT IPA
A.    KONSEP IPA
Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti ”pengetahuan”. Science kemudian berkembang menjadi social science (IPS) dan natural science yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA).
Dalam kamus Fowler (1951), natural science didefinisikan sebagai:
“systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction” (yang diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai: pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi). Pertanyaan klasik yang muncul apabila kita akan membahas mengenai sains, adalah apakah sains itu?
Sains sebagai ilmu pengetahuan alam yang meliputi: fisika, kimia, dan biologi.
B.     KARAKTERISTIK IPA
IPA disiplin ilmu memiliki ciri-ciri sebagaimana disiplin ilmu lainnya. Setiap disiplin ilmu selain mempunyai ciri umum, juga mempunyai ciri khusus/karakteristik.
Ciri-ciri khusus tersebut dipaparkan berikut ini:
a.      IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.
b.      IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
c.       IPA merupakan pengetahuan teoritis.
Teori IPA diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.
d.      IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan.
Dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut (Depdiknas, 2006).
e.       IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap
·         Produk dapat berupa fakta (konsep), prinsip, teori, dan hukum.
·         Proses merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah.
·         Aplikasi merupakan penerapan metode atau kerja ilmiah dan   konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.
·         Sikap merupakan rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.
Langkah-langkah Metode Ilmiah:
Didalammenyusun metode ilmiah langkah-langkahnya sebagai berikut :
1)      Perumusan masalah
2)      Penyusunan hipotesis
3)      Pengujian hipotesis dengan eksperimentasi
4)      Penarikan kesimpulan
Langkah-langkah metode ilmiah dapat digambarkan sebagai berikut:
C.    KARAKTERISTIK BELAJAR IPA
1.      Proses belajar IPA melibatkan hampir semua alat indera, seluruh proses berpikir, dan berbagai macam gerakan otot.
2.      Belajar IPA dilakukan dengan menggunakan berbagai macam cara (teknik). Misalnya, observasi, eksplorasi, dan eksperimentasi.
3.      Belajar IPA memerlukan berbagai macam alat, terutama untuk membantu pengamatan. Hal ini dilakukan karena kemampuan alat indera manusia itu sangat terbatas. Selain itu, ada hal-hal tertentu bila data yang kita peroleh hanya berdasarkan pengamatan dengan indera, akan memberikan hasil yang kurang obyektif, sementara itu IPA mengutamakan obyektivitas.
4.      Belajar IPA seringkali melibatkan kegiatan-kegiatan temu ilmiah (misal seminar, konferensi atau simposium), studi kepustakaan, mengunjungi suatu objek, penyusunan hipotesis, dan yang lainnya. Kegiatan tersebut kita lakukan semata-mata dalam rangka untuk memperoleh pengakuan kebenaran temuan yang benar-benar obyektif.
5.      Belajar IPA merupakan proses aktif
D.  Tujuan IPA
a.      Tujuan pembelajaran IPA di SD adalah dimaknai sebagai  sesuatu yang diharapkan akan dicapai oleh peserta didik setelah melalui suatu proses pembelajaran IPA tertentu diSekolah Dasar. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan  pada langkah awal pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang akan dilakukan.
b.      Tujuan pengajaran IPA di sekolah bisa sangat beragam, yaitu: IPA sebagai produk,  IPA sebagai proses, IPA sebagai sarana pengembangan sikap ilmiah. Secara keseluruhan berbagai kemungkinan tujuan pengajaran sains ini bisa diwujudkan melalui pengajaran sains di laboratorium.
c.       IPA sebagai produk adalah pengajaran tubuh pengetahuan sains yang terdapat dalam buku pelajaran IPA. Berbagai topik bahasan IPA di sekolah biasanya diajarkan dengan beragam konsep dan keterkaitannya, serta hubungan antara berbagai konsep tadi dengan, hukum-hukum alam, penjelasan teoritis, beragam diagram, contoh perhitungan, eksperimen dan lain-lain.
d.      Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah:
e.        memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya,
f.        mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
g.        mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,
h.       mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,
i.         meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan
j.         memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.
E.  Fungsi Dan Manfaat IPA
Untuk mengenal apa IPA itu,  kita juga dapat menjelaskan melalui segi fungsinya. Dari berbagai pustaka dapat dirangkum bahwa fungsi IPA itu ada lima, yaitu untuk:
a.        Membangun pola berpikir
b.      Dapat kita simak dari fakta sejarah, bagaimana IPA terbagun dari pola berpikir manusia yang berkembang dari zaman ke zaman. Di sisi lain, IPA itu sendiri juga dapat membangun pola berpikir manusia dengan ciri-ciri khusus.
c.        Menjelaskan adanya hubungan antara berbagai gejala alam
d.      Dalam menjelaskan sesuatu, IPA mempunyai ciri-ciri yang khusus, yaitu :
e.           Analitis, artinya lengkap mendeskripsikan semua bagian dari objek
f.          penelitiannya, serta hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya.
g.        Logis, artinya dapat diterima oleh akal.
h.       Sistematis, artinya disusun secara logis dan sistematis sehingga tampak jelas tata urutan serta hubungan satu dengan yang lain dan jelas pula bahwa tidak ada kebenaran ilmu pengetahuan yang bertumpang tindih dalam arti berlawanan satu dengan yang lain.
i.         Kausatif, maksudnya IPA menjelaskan mengapa segala gejala alam itu terjadi.
j.           Kuantitatif, yang meliputi tiga arti:
k.       Kesimpulan yang diuji kebenarannya melalui statistika,
l.        Penjelasannya disertai dengan angka-angka dengan besaran hasil pengukuran atau dengan rumusan-rumusan matematika,
 Sedangkan maanfaat IPA sendiri adalah untuk mengembangkan sikap ilmiah antara lain:
a.       sikap ingin tahu (curiousity)
b.      sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru (originality)
c.       sikap kerja sama (cooperation)
d.      sikap tidak putus asa ( perseverance)
e.       sikap terbuka untuk menerima (open-mindedness)
f.       sikap mawas diri (self critism)
g.      sikap bertanggung jawab (responsibility)
h.      sikap berpikir bebas (independence in thinking)
i.        sikap kedisiplinan diri (self discipline)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENDEKATAN INKUIRI

RPP Kelompok 8