KD 3.7 Mengidentifikasi Penyesuaian Diri
Hewan dengan Lingkungan Tertentu untuk Mempertahankan Hidup
A. Pengertian
Adaptasi
Pengertian adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup dimana mereka tinggal. Adaptasi ini
diperlukan oleh makhluk hidup dibumi, karena setiap lingkungan dibumi memiliki
karakteristik sendiri. Misalkan dikutub suhunya sangat dingin serta banyak
terdapat air sedangkan sebaliknya di daerah gurun suhunya panas, gersang, dan
sulit untuk mendapatkan air.
Oleh karena itu ditempat tersebut makhluk hidupnya
memiliki bentuk dan karakteristik berbeda untuk menyeseuaikan diri dengan
lingkungannya. Seperti, Beruang kutub memiliki bulu yang lebat untuk melindungi
tubuhnya dari suhu dingin dan di gurun unta memiliki punuk atau bagian yang
menonjol di punggungnya sebagai penyimpan cadangan air karena digurun sulit
untuk mendapatkan air. Lingkungan tempat makhluk hidup berkembang biak disebut
dengan habitat. Pada umumnya, makhluk hidup yang sudah beradaptasi dilingkungan
tertentu sulit untuk beradaptasi ditempat lain. Kecuali manusia, karena manusia
memliki otak dan pikiran sebagai alat untuk beradaptasi dengan berbagai
lingkungan yang ada. Otak dan pikiran ini digunakan untuk menyesuaikan
lingkungan dengan kemauannya. Misalkan, dikutub itu dingin maka ia membuat
rumah yang berbentuk seperti kubah karena dengan bentuk seperti itu maka suhu
didalamnya akan lebih hangat.
B. Contoh-Contoh
Adaptasi
1. Contoh adaptasi morfologi
Contoh adaptasi morfologi pada makhluk hidup darat :
- Kelinci gurun mempunya telinga yang besar untuk
mendinginkan tubuhnya. Karena pada saat darah kelinci tersebut mengalir
melewati telinga maka darah akan melepaskan panas keselilingnya.
- Katak gurun memiliki kaki bertanduk yang berguna untuk
menggali lubang hingga 3 meter. Lubang ini digunakan untuk melindungi dirinya
dari panas terik gurun.
2. Contoh adaptasi Fisiologi
Contoh
adaptasi fisiologi antara lain :
- Ikan yang hidup di air asin lebih pekat
mengeluarkan urin daripada ika yang hidup di air tawar. Ikan yang hidup diair
asin mengeluarkan urin yang lebih pekat agar jumlah garam ditubuh ikan tersebut
tidak berlebihan.
3. Contoh Adaptasi Tingkah Laku
Contoh
adaptasi tingkah laku :
-
Bunglon mengubah warna tubuhnya sesuai dengan
lingkungannya adar lebih mudah mendapatkan mangsanya.
-
Ikan paus dan lumba-lumba secara berkala
muncul kepermukaan air untuk bernafas. Karena Paus dan Lumba-lumba merupakan
hewan mamalia yang bernafas dengan paru-paru.
-
Rayap yang kulitnya mengelupas maka akan
dimakan kembali oleh rayap tersebut. Hal ini dilakukan karena didalam kulit
rayap tersebut ada usus rayap yang ikut mengelupas dan usus tersebut memiliki
flagelata yang menghasilkan enzim selulase yang dapat mencernakan kayu. Selain
itu juga, rayap muda menjilati dubur rayao dewasa dengan tujuan mendapatkan enzim
selulase untuk mencernakan kayu.
-
Untuk
melindungi diri dari serangan musuh cicak memutuskan ekornya. Bagian ekor yang
putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat
itulah ia pergi melarikan diri.
-
Cumi-cumi
melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke
dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya
dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
-
Kalajengking
melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini
mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain
yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah,
kelabang, lebah, dan ular.
C. Cara penyesuaian diri hewan dengan lingkungannya
Penyesuaian Bentuk Tubuh terhadap Lingkungan
Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan
cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan dengan
fungsinya. Penyesuaian bentuk tubuh ini bertujuan untuk memperoleh makanan
maupun untuk melindungi diri dari musuhnya. Berikut ini contoh beberapa hewan
yang menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya.
a.
Burung
Burung memiliki bentuk kaki yang
berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang
dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk
kaki burung dikelompokkan menjadi lima, seperti pada gambar berikut :
Bentuk paruh burung juga beraneka ragam. Keanekaragaman bentuk paruh
burung sesuai dengan jenis makanannya. Perhatikan keanekaragaman bentuk paruh
burung pada gambar berikut:
b. Serangga
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah
satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai
dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut
serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut
penjilat, dan mulut penyerap.
1) Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat
digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah
kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
2) Mulut penusuk dan penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang
tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap
adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian
menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi
sebagai pengisap.
3) Mulut penjilat
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang
panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh
serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
4) Mulut penyerap
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap
yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama
yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat.




Komentar
Posting Komentar